Rolasan.id Klaten – Universitas Muhammadiyah Klaten bersama dengan 171 universitas di bawah naungan Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (FR PTMA) se-Indonesia menggelar aksi bela Palestina secara serentak, Selasa (7/5/2024) pukul 10.00 WIB. Kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan Universitas Muhammadiyah Klaten terhadap kejadian yang terjadi di Palestina saat ini.

Sebanyak kurang lebih 500 orang, terdiri atas Rektor, dosen, BEM, IMM serta ratusan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Klaten berkumpul di ruang terbuka komplek UMKLA . Aksi diawali dengan pembacaan riwayat konflik di Palestina hingga sekarang.

Koordinator Aksi yang juga Wakil Rektor UMKLA, Sutaryono mengatakan, Ada 10 tuntutan yang diajukan UMKLA bersama Forum Rektor PTMA di antaranya kutukan terhadap Israel atas agresi militer yang dilakukan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

“UMKLA juga mengecam kebijakan pemerintah Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Jerman serta beberapa negara sekutu lainya atas dukungan mereka terhadap Israel. Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) untuk menghakimi Perdana Menteri Israel, Benyamen Netanyahu”,katanya.

Berikut isi Dasasila Pernyataan Sikap Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel FR-PTMA:

  1. Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia, yang tergabung dalam Forum Rektor PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.
  2. Mengapresiasi sebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya menolak kejahatan genocide Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
  3. Mengecam keras sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara- negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina.
  4. Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.
  5. Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina.
  6. Mengecam Organisasi Kerja Sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara- negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.
  7. Mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan Barat dalam kasus konflik Israel-Palestina.
  8. Meminta kepada Pemerintah Indonesia, untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genocide, Israel.
  9. Atas nama hak asasi manusia dan amanat Konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, serta aspek historis relasi Palestina dan Indonesia melalui Prof. Kahar Muzakir (Muhammadiyah), kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
  10. Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Setelah pembacaan 10 tuntutan aksi damai Forum Rektor bersama Wakil Rektor UMKLA, aksi dilanjutkan dengan pembacaan puisi keprihatinan atas penderitaan warga Palestina, orasi perwakilan dari IMM, BEM , dosen yang kemudian ditutup dengan doa.

Ketua BEM UMKLA, Ahmad Izudin dalam orasinya mempertanyakan kepada peserta aksi tentang sejauh mana jiwa kemanusiaan setelah melihat tragedi yang dialami saudara muslim di Palestina.

“Tanyakan kepada hati nurani kita masing masing, apa yang sudah kita lakukan untuk membantu saudara kita, Siapkah kita menjadi relawan kesehatan untuk menolong saudara kita di Palestina, ayo kita terus berdoa agar Palestina segera merdeka bebas dari belenggu kedzoliman Israel”,ucapnya.
( ist/ fat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *