Rolasan.id Klaten. ~ Sebanyak 400an mahasiswa baru Universitas Widya Dharma ( Unwidha) Klaten pada hari Selasa (17/9/2024) mengikuti kuliah perdana, di aula Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( FKIP ) kampus setempat, dengan mengangkat tema “Digitalisasi Mahasiswa Gen Z”, tema tersebut merupakan awal dimulainya perkuliahan yang disampaikan oleh Dr. Rizky Windar Amelia, SE. MAcc.Ak. CA, Ketua Program Studi ( Prodi) Manajemen Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Psikologi Universitas Widya Dharma
Sebelum kuliah perdana dimulai para mahasiswa baru tersebut diperkenalkan kepada pengurus Yayasan Pendidikan Indonesia ( YPI) Klaten dimana Unwidha bernaung dibawah yayasan itu, selain itu juga diperkenalkan dengan para pejabat struktural kampus Unwidha mulai dari Rektor, Dekan Fakultas hingga ketua prodi
Dalam sambutannya Prof. Triyono mengatakan pada tahun ini Unwidha Klaten menerima mahasiswa baru sebanyak 3.348 terdiri dari mahasiswa S1, S2 ataupun mahasiswa program PPG, namun yang wajib mengikuti PKKMB hanya S1 saja sedangkan S2 dan PPG tidak ada kewajiban ikut karena mereka pernah kuliah, sedangkan yang ikut kuliah perdana saat ini sekitar 400 mahasiswa
Lebih lanjut Prof. Triyono mengatakan para mahasiswa baru ini merupakan generasi Z yang lahir antara tahun 1995 – 2005 yang saat ini berusia antara 17 hingga 25 tahun yang dimana pada saat Indonesia memasuki usia emas mereka sudah matang dan dewasa
“Diharapkan pada saat mereka berusia 40-50 tahun, mereka sudah menjadi pemimpin dengan bekal yang telah mereka miliki saat belajar di kampus, dengan bekal ilmu itu niscaya akan mampu memberikan solusi atas persoalan di tengah masyarakat,” kata Prof. Triyono
Dirinya memberi contoh, hampir seluruh aspek kehidupan di Jepang saat ini sudah dilayani dengan menggunakan tekhnologi, dengan menerapkan teknologi 5.0 mereka mendapatkan kemudahan dalam menjalani kehidupannya
“Para lansia di Jepang, tidak mungkin mereka ketika sakit antri pada pelayanan kesehatan, mereka saat ini telah menggunakan teknologi smart phone untuk mengurus layanan kesehatan tersebut, jadi para mahasiswa bisa menjadikan literasi digital kehidupan di Jepang tentang layanan tersebut,” ungkapnya
(fat)