Toleransi Beragama Di Lingkungan RSCH, Habib Zein Rifqi : Contoh Nyata Moderasi Beragama
Rolasan.id Klaten. ~ Suasana terlihat nyaman dan begitu damai saat keluarga besar Rumah Sakit Cakra Husada ( RSCH) Klaten menggelar halal bihalal di Merapi Resto, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Sabtu (29/4/2023), hal ini membuktikan bahwa pihak rumah sakit tidak membeda bedakan agama.
Hal ini disampaikan Habib Zein Rifqi Bin Ahmad Al Jaelani dari Yogyakarta, saat dirinya memberikan tausiyahnya jika Rumah Sakit Cakra Husada ( RSCH) sangat menjunjung tinggi moderasi dan toleransi beragama terhadap karyawannya.
Menurutnya sebelum menyampaikan hikmah halal bihalal, dirinya sempat bertanya kepada panitia jika di institusi layanan kesehatan ini karyawannya sangat majemuk, ada yang Islam, Hindu, Katholik, Kristen, akan tetapi kerukunan tetap terjaga
“Tadi sebelum memberikan hikmah atau tausiyah, saya bertanya tanya kepada pihak panitia bahwa di rumah sakit ini karyawannya majemuk, namun mereka bisa menjaga satu sama lain, ini merupakan miniatur tentang moderasi beragama yang langsung dipraktikkan dalam keseharian.” Ujar Habib Zein
Manajemen rumah sakit cakra husada menurutnya, telah melaksanakan amanah undang-undang dengan memberikan ruang dan fasilitas bagi karyawannya sesuai dengan agama dan keyakinan masing masing. Kebijakan dan sikap toleransi seperti inilah yang mestinya menjadi tauladan bagi institusi lainnya.
“situasi rukun dan damai seperti ini layak dirawat dan ditiru oleh instansi lain dengan demikian semangat moderasi beragama dan toleransi dapat terjaga dengan baik”jelas Habib.
Sementara Direktur Umum RSCH Klaten, Sumarsono menjelaskan jika selama ini RSCH dalam memberikan hak-hak kepada karyawan tidak membeda-bedakan, begitu juga dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Semua diberikan pelayanan sesuai dengan standar nasional akreditasi rumah sakit (SNARS) tidak membedakan suku ras dan agama, semua kita layani dengan baik.” Ungkapnya
Dijelaskan saat ini karyawan di RSCH Klaten sebanyak 245 orang, meskipun berbeda keyakinan namun mereka tetap bersanding dengan damai dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat sesuai dengan tugasnya masing-masing.
“Sebanyak 245 orang karyawan, meskipun didalamnya ada perbedaan keyakinan, namun mereka bisa bekerja sama dengan baik untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan tidak membeda-bedakan.” Ujarnya
( fat)
