Rolasan.id Klaten. ~ Dalam rangka mewujudkan layanan prima berkemajuan, Pimpinan Daerah Aisyiyah Majelis Dikdasmen Aisyiyah Kabupaten Klaten gelar Diseminasi Implementasi Kurikulum Merdeka dengan menghadirkan seluruh Kepala PAUD Aisyiyah se-Kabupaten Klaten beserta guru bertempat di Markas LPB – MDMC Jl. Kopral Sayom Klaten Kamis (12/1/2023).
Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah ( PDA ) Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah ( Dikdasmen ) Kabupaten Klaten Hj. Istikomah, M.Pd menyampaikan bahwa setiap Satuan PAUD ( Sekolah ) dapat menerapkan Kurikulum Merdeka lebih fleksibel. Menurutnya mulai Tahun Ajaran 2022/2023 setiap satuan pendidikan PAUD diberikan kebebasan memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing.
Hal ini disampaikan Istikomah usai acara pembukaan Diseminasi tentang Implementasi Kurikulum Merdeka ( IKM ) bagi guru dan kepala sekolah PAUD Aisyiyah se Kabupaten Klaten di Markas LPB-MDMC Kabupaten Klaten, dalam rangka mewujudkan layanan prima PAUD Aisyiyah berkemajuan di Klaten.
Narasumber untuk diseminasi IKM bagi guru dan kepala sekolah PAUD Aisyiyah se Kabupaten Klaten ini dilakukan oleh Tim dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah ( PWA ,) Majelis Dikdasmen Jawa Tengah.
“Untuk melihat kesiapan masing-masing satuan PAUD pemerintah ikut membantu dengan menyiapkan angket guna menilai tahap kesiapan diri setiap satuan PAUD dalam
menerapkan Kurikulum Merdeka.” kata Istikomah
Istikomah menambahkan ada tiga pilihan yang dapat diputuskan setiap satuan PAUD dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023.
“Yang pertama menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan (mandiri belajar ). Yabg kedua menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan (mandiri berubah). dan yang ketiga menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar(mandiri berbagi).” Terangnya
Dijelaskan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka juga didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dari dinas Pendidikan, dan Kemenag sehingga sembari menunggu
menerapkan kurikulum ini setiap satuan PAUD diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan terus belajar mengupdate atau meningkatkan keterampilan melalui penyediaan perangkat ajar buku teks dan bahan ajar pendukung
lainnya misalnya perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, modul ajar, kurikulum operasional sekolah, panduan pembelajaran dan assesmen serta projek penguatan profil Pelajar Pancasila disediakan melalui platform digital bagi guru.
Selain itu juga ada fasilitasi Pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, yakni
Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di aplikasi digital.
” Di sini menyediakan berbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum Merdeka. Misalnya, melalui pengimbasan dari Sekolah Penggerak.” ujarnya.
Berbagai sumber belajar untuk guru menurut Istikomah bisa dalam bentuk e-book, video, podcast dll., yang dapat diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk).
” Makanya penting bagi Guru untuk membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam adopsi Kurikulum Merdeka, baik di sekolah maupun di komunitasnya” katanya.
Untuk diketahui bahwa saat ini penerapan Kurikulum Merdeka juga didukung oleh Platform Merdeka Mengajar(PMM). Platform Merdeka Mengajar membantu guru untuk memperoleh
inspirasi, mempermudah guru mengajar sesuai kemampuan murid, menyediakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, serta berkarya untuk menginspirasi rekan sejawat dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang dapat diunduh pada link https://guru.kemdikbud.go.id/.
Istikomah mengatakan jika satuan PAUD ingin menggali tentang kurikulum merdeka salah satunya dapat memanfaatkan platform tersebut, dengan mendaftar/mengaktivasi akun menggunakan email berakhiran belajar.id atau madrasah.kemenag.go.id dalam menggunakan platform dimaksud.
“Setelah satuan PAUD
merasa siap dengan Kurikulum Merdeka, maka di saat itu juga ia boleh menerapkannya” pungkasnya.