Untuk mengenal lebih jauh soal inovasi EWDS Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP ) Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) DKI Jakarta baru saja menyelenggarakan Mini Workshop.
Kegiatan mini workshop tentang pemanfaat Electrical Wiring Diagram Simulator ( EWDS ) di SMKN 5 Jakarta ini telah memberi pengalaman baru bagi guru-guru SMK di DKI Jakarta tentang kegunaan EWDS untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK jurusan otomotif yang terkait dengan pembelajaran kelistrikan otomotif.
Mini Workshop tersebut telah diikuti sebanyak 70 personil dari perwakilan guru- guru SMK se DKI Jakarta dan sekitarnya.
Telah diketahui bersama modul EWDS Lite adalah sebuah Alat Peraga Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Otomotif untuk mempelajari kelistrikan pada kendaraan yang dirancang dengan teknologi dan komputasi yang canggih. Itulah sebabnya modul EWDS Lite ini sangat cocok dan dapat diimplementasikan kedalam kurikulum merdeka belajar di sekolah-sekolah SMK di Indonesia untuk melengkapi sarana praktek siswa di sekolah.
Direktur Utama PT. Berkah Tangguh Abadi ( BTA ) Berto Krisnapati di Jakarta mengatakan modul EWDS Lite ini adalah inovasi baru pembelajaran kelistrikan di sekolah SMK, terutama untuk sarana penunjang pembelajaran praktek kelistrikan otomotif.
” Inovasi baru EWDS Lite ini memberikan inspirasi bagi siswa dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri saat mengikuti pembelajaran karena tidak takut salah” katanya.
Menurutnya alat peraga dengan teknologi baru bagi SMK sebagai sarana penting dalam praktek kelistrikan otomotif sehingga dengan alat itu kompetensi siswa dapat berkembang secara maksimal.
” Modul EWDS Lite ini dapat diimplementasikan ke dalam kurikulum merdeka belajar yang dalam waktu dekat akan diterapkan di sekolah-sekolah termasuk di SMK” katanya menjelaskan.
Berto Krisnapati selaku distributor alat ini mengatakan modul EWDS Lite ini adalah pelopor revolusi alat peraga SMK Otomotif di Indonesia khususnya dalam hal kelistrikan kendaraan.
“Menggunakan trainer konvensional dalam kegiatan belajar mengajar dirasa kurang efisien dan kurang bisa diandalkan keawetanya. Bayangkan ketika siswa menjalani praktek menggunakan alat peraga SMK Otomotif konvensional, kemudian ada kesalahan pemasangan kabel dan mengakibatkan komponen rusak atau bahkan terjadi arus pendek yang berbahaya, maka guru akan kerepotan” jelasnya.
Dikatakan juga dengan adanya kesalahan yang mengakibatkan alat peraga rusak , maka siswa lain akan terhalang untuk menjalankan praktek, apalagi kalau hal ini terjadi saat ujian kompetensi” kata Berto Krisnapati.
Dikatakan jika alat peraga simulator rusak, maka banyak siswa tidak jadi ujian kompetensi sehingga kelulusan pun tertunda serta tingkat kompetensi akan berkurang.
“Ketika siswa sudah merakit banyak kabel, kemudian ada kesalahan, maka guru akan menjadi sangat kerepotan untuk men-trace kabel jika masih menggunakan alat peraga SMK Otomotif konvensional. Apalagi kalau muridnya banyak, maka bisa dibayangkan betapa repotnya sang guru dan berapa lama waktu belajar yang terbuang hanya untuk mengurutkan kabel.” kata Berto Krisnapati menjelaskan.
Modul EWDS Lite yang satu ini kata Berto tidak seperti alat peraga otomotif konvensional yang selama ini ada di sekolah, yakni satu alat hanya bisa digunakan belajar topik tertentu, tetapi dengan modul EWDS Lite ini materi
pembelajaran kelistrikan dapat di ekspansi dan dapat diupdate melalui internet.
“Sehingga sebuah EWDS dapat digunakan untuk belajar beberapa materi dengan demikian akan lebih menghemat biaya daripada harus membeli banyak trainer yang berbeda – beda topik.” katanya.
Untuk mengetahui lebih lanjut cara mengoperasikan EWDS dapat klik link di bawah ini :
( ist/ fat)