Anggota DPRD Jateng Kadarwati : Terus Lakukan Nguri Nguri Kebudayaan Tradisional

Rolasan.id Klaten. ~ Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PDI Perjuangan Kadarwati bersama dengan anggota DPRD Kabupaten Klaten yang juga dari Fraksi PDI Perjuangan berkolaborasi dengan Dewan Kesenian Kecamatan Cawas dan Pemerintah Desa Pogung menggelar sarasehan bersama masyarakat desa setempat dengan mengambil tema “Nguri Nguri Kebudayaan Tradisional Jawa Tengah” Jumat (17/2/2023).

Dalam acara sarasehan tersebut juga diisi dengan menggelar pementasan  seni budaya wayang srawung, hal ini bertujuan salah satu upaya dari anggota DPRD Provinsi Jateng ini melestarikan kebudayaan yang ada didaerah sendiri atau kearifan lokal.

Ditemui media ini anggota DPRD Provinsi Jateng Kadarwati mengatakan selama masa pandemi covid-19, para seniman kehilangan kesempatan untuk menunjukkan kreatifitasnya, begitu juga warga masyarakat tidak bisa menikmati pertunjukan seni dan budaya dari pegiat seni.

“Bahkan juga kita mendengar mereka menjual peralatan yang sebenarnya itu alat untuk pementasan, karena demi dapat bertahan hidup, jadi pada waktu itu praktis mereka tidak punya kesempatan untuk berkarya atau mati suri.” Kata Kadarwati

Setelah masa pandemi lewat, sudah saatnya para pelaku seni untuk bangkit lagi, dan kita dorong tetap semangat untuk berkreatifitas dengan bakatnya masing masing. Lanjutnya

“Selain itu hasil dari kreatifitas seseorang harus dilindungi atas hasil dari apa yang telah dibuatnya yakni Hak Atas Kekayaan Intelektual ( HAKI), dengan kata lain hasil karya seseorang harus diperjuangkan hak patennya.” Ungkap Kadarwati

Ditempat yang sama Ketua Dewan Kesenian Kecamatan Cawas Jimbling Supriyadi saat berbincang dengan media ini, ditanya perbedaan seni budaya wayang kulit dan wayang srawung, dirinya menjelaskan, wayang kulit merupakan cerita turun temurun atau cerita yang ada pakemnya untuk bahan wayang dari kuli sapi.

“Sedangkan wayang srawung merupakan cerita atau lakon yang tidak pakem melainkan cerita kehidupan sehari hari, sedangkan bahan yang digunakan untuk wayang srawung dari fiber.” Ungkap Jimbling Supriyadi
( fat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Lakpesdam Dan SDIT Ma’arif Ta’limul Qur’an Gelar Seminar Nasional Perubahan Iklim
Next post Jelang Rakerda MUI Klaten, Bidang Komisi Infokom Himbau Bijak Dalam Bermedia Sosial