Kasus Leptospirosis Di Klaten Tinggi, Dinkes Ajak Warga Waspada
Rolasan.id Klaten. ~ Kasus penyakit Leptospirosis di wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terus mengalami peningkatan sangat signifikan dibanding tahun lalu, tercatat hingga akhir pekan bulan November 2025 ini ada kurang lebih 133 kasus, dari 133 kasus tersebut tercatat sebanyak 22 kasus kematian, penyebaran kasus penyakit Leptospirosis menyebar di 26 kecamatan di wilayah Kabupaten Klaten, kasus terbanyak di wilayah Kecamatan Gantiwarno dengan 21 kasus dan disusul Kecamatan Wedi dengan 17 kasus
Hal ini disampaikan oleh Kapokja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Wahyuni Nugraheni kepada beberapa media di ruang kerjanya Senin (24/11/2025). Menurutnya dibandingkan tahun sebelumnya kasus leptospirosis pada tahun 2025 ini mengalami peningkatan sangat signifikan, jika tahun lalu hanya 37 kasus sementara pada akhir pekan bulan November ini sudah mencapai 133 kasus
“Dengan adanya peningkatan kasus tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten berbagai upaya dilakukan pencegahan antara lain dengan penyuluhan serta sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan penyebaran dan pencegahan penyakit leptospirosis ini,” kata Wahyuni
Wahyu menambahkan faktor resiko leptospirosis kepada masyarakat yakni diarea rumah dan lingkungan juga area perkebunan atau persawahan yang di duga banyak tikus, selain sosialisasi, juga diharapkan adanya pengendalian reservoir leptospirosis
Dijelaskan Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten juga telah melakukan pemeriksaan terhadap hewan tikus di wilayah Kecamatan Wedi, setelah dilakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap hewan tersebut memang ditemukan mengandung bakteri leptospira, dengan temuan itu diharapkan warga masyarakat lebih waspada terhadap penyakit leptospirosis, karena dari penyakit tersebut bisa menyebabkan kematian terhadap orang yang terkena penyakit leptospirosis ini
Wahyuni menegaskan bahwa gejala awal penyakit leptospirosis ini hanya seperti penyakit biasa seperti demam, pegal pegal, badan lemas, mual hingga gangguan pada ginjal dan muntah berdarah
“Apabila seseorang yang mengalami gejala seperti itu, dan diduga bekerja atau beraktivitas yang banyak tikusnya untuk segera melakukan pemeriksaan dengan menyampaikan waktu beraktivitas ditempat kerja banyak tikusnya agar tenaga medis lebih mudah untuk mendiagnosa apakah terkena leptospirosis atau tidak,” pungkas Wahyuni
(fat)
