Berita Terkini

Ikuti Festival Budaya Santri, Pondok Pesantren MBS Klaten Raih Juara Dua

Rolasan.id Klaten. ~ Festival Budaya Santri Kabupaten Klaten yang dilaksanakan pada Ahad (19/10/2025) untuk memeriahkan Hari Santri Nasional dengan menampilkan kirab seni budaya yang diikuti sebanyak 65 peserta dari beberapa pondok pesantren hingga TPA

Kegiatan tersebut berlangsung dari Taman Lampion, Kelurahan Bareng Lor, Klaten Utara hingga Alun Alun Klaten, kirab yang dilepas oleh Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo yang didampingi Wakil Bupati, Benny Indra Ardhianto, Kakan Kemenag Kab Klaten, Anif Sholikin dan yang lainnya, sepanjang perjalan para peserta akan dinilai dengan Kreativitasnya hingga di Alun Alun kota bersinar

Dari 65 peserta Festival Budaya Santri berdasarkan hasil dari dewan juri atas kreatifitas yang disajikan terpilihlah juara 1 diraih MTs N 1 Klaten, juara 2 MBS Klaten, juara 3 Yayasan Nurul Haq Klaten, sementara juara harapan 1 diraih MTs N 7 Klaten, harapan 2 Ponpes Al Manyur Popongan dan harapan 3 diraih DPD LDII Klaten

Ditemui usai penyerahan hadiah Kepala MA Muhammadiyah Klaten, MBS Klaten, ust. M. Zainul Fatakh, S.H.I, M.Pd mengaku bersyukur kepada Alloh atas prestasi yang diraih kontingen MBS Klaten sebagai juara 2 atau runner up dalam mengikuti Festival Budaya Santri 2025

“Yang kami tampilkan dalam mengikuti festival ini yakni kolaborasi antara para santri dari kelompok drum band yang berpakaian Hizbul Wathan ( HW), Tapak Suci Putra Muhammadiyah, KOKAM, santri berpakaian IPM dan kesenian Hadroh, kolaborasi yang kuat antara beberapa kelompok tersebut menciptakan tampilan yang harmoni, dan inilah yang akan kami sampaikan kepada masyarakat luas bagaimana kehidupan para santri di MBS Klaten,” tuturnya

Dijelaskan, dunia pesantren yang akhir akhir ini menjadi perbincangan hangat menjadikan refleksi dalam momentum peringatan Hari Santri Nasional, mondok di MBS Klaten tidaklah menakutkan, akan tetapi justru sangat menggembirakan metode pembelajaran dilakukan didalam ruang hingga diluar ruangan, pembelajaran serius tetapi rileks

“Selain itu juga pembelajaran yang kami terapkan tidak meninggalkan keseriusan, disiplin dan ikhtirom kepada ustadz atau pengasuh pesantren, keseharian para santri kami berikan mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur kegiatan penuh dengan ilmu, tidak ada bullying ataupun kekerasan baik verbal maupun non verbal dan tidak ada eksploitasi sehingga para santri merasa nyaman berada di pondok,” ungkapnya
(fat)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button