Rolasan.id Klaten. ~ Wakil Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Paiman Raharjo pada bulan Syawal tahun 1445 H di hari kedua lebaran menggelar open house di kampung halamannya yakni di rumah Kalimosodo Dk. Gopaten, Desa Gemblengan, Kecamatan Kalikotes, Klaten, Jateng
Kepada beberapa awak media dirinya menceritakan lebaran waktu dirinya masih kecil, tidak ada perubahan dalam acara lebaran cuma yang membedakan kalau waktu dirinya masih kecil itu waktu sungkem kepada orang tua secara sendiri sendiri namun untuk saat ini hadir secara rombongan ada satu orang yang mewakili saat sungkem
“Dulu itu jika meminta maaf ( sungkem ) secara sendiri sendiri, jika sekarang ini yang datang secara rombongan dan waktu minta maaf itu cukup diwakili satu orang yang lain tinggal bersalaman saja,” kata Paiman Raharjo, Kamis (11/4/2024)
Dijelaskan ada dua bulan yang sangat sepesial dalam satu tahun yakni bulan Ramadhan dan bulan Syawal, karena pada bulan tersebut orang orang berlomba lomba dalam kebaikan, sebagai contoh jika pada bulan yang lain itu berinfaq yang di infaqkan biasanya mengambil uang receh yang paling kecil, tapi pada waktu di bulan dua itu ketika infaq paling tidak diambilkan yang tengah bukan yang paling kecil
“Orang biasanya enggan bersedekah, tapi di bulan baik Ramadhan maupun Syawal itu ketika memasukan uangnya untuk infaq ada yang seratus, limapuluh atau minimal duapuluh ribu, artinya ini hari atau bulan sangat sepesial, orang berlomba bersedekah, orang berlomba ingin pulang kampung dan itu menganggap bulan Ramadhan dan Syawal adalah bulan berkah,” ujarnya
Selain dari itu, menurutnya harta yang didapat bukan hanya dimiliki sendiri, namun ada hak orang lain, untuk itu dikembalikan kepada mereka melalui sedekah, dan di hari lebaran ini tradisi silaturahmi akan dilestarikan, karena dengan bersilahturahmi akan memanjangkan umur dan melancarkan rejeki.
( fat)
