Rolasan.id Klaten. ~ Pemerintah Kecamatan Jatinom memediasi perselisihan antara warga Perum DMS dengan Dalimo (61) warga Dk. Kopek Desa Mranggen berhasil dengan kesepakatan diantara kedua belah pihak, bertempat di aula kantor kecamatan setempat Kab. Klaten, Jateng, Selasa (7/3/2023)
Dalam pertemuan tersebut yang difasilitasi pihak Forkopimcam Jatinom itu telah ada titik temu antara warga Perum DMS dengan Dalino, dan dari pihak Dalino menyetujui untuk memindahkan hewan sapi beserta kandangnya dua bulan dari tanggal yang telah disepakati bersama.
Hal ini disampaikan Camat Jatinom Wahyuni Sri Rahayu kepada media ini usai dirinya memimpin mediasi antara warga Perum DMS dengan Dalino pemilik kandang sapi.
Dijelaskan bahwa perselisihan antara warga Perum DMS dan Dalino sudah terjadi beberapa waktu yang lalu dan sudah dilakukan pertemuan beberapa kali, dan pada hari Selasa (7/3/2023) telah ada titik temu atau kesepakatan, permasalahan yang terjadi Dalino waktu itu membuat bangunan yang berhimpitan dengan Perum DMS, dan waktu itu Dalino berdalih dibuat untuk bengkel, tapi selanjutnya ternyata dibuat untuk kandang hewan ( sapi).
Seiring berjalannya waktu warga Perum DMS merasakan dampak dari adanya sapi tersebut yakni polusi bau dari kotoran, dan warga perumahan mulai merasakan kekhawatiran adanya perubahan air sumur sebagai akibat dari limbah hewan ternak tersebut, pada akhirnya warga Perum DMS melapor ke Pemdes Mranggen.
“Alhamdulillah pada saat ini sudah ada kesepakatan dari kedua belah pihak, yakni warga Perum DMS dengan Dalino, dan Dalino sudah menyepakati rentang dua bulan dari hari ini untuk memindahkan hewan sapi dengan kandangnya.” Kata Wahyuni Sri Rahayu
Lebih lanjut Wahyuni mengatakan dalam kesepakatan tersebut bilamana pihak Dalino tidak memindahkan kandang sapinya itu, maka Satpol PP Pemkab Klaten yang akan melakukan penegakan Perda sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Semoga dengan kesepakatan kedua belah pihak, bisa hidup rukun berdampingan sudah tidak ada lagi permasalahan dikemudian hari.” Harap Wahyuni Sri Rahayu
( fat)