Terdampak Kenaikan Harga Kedelai Impor, Pengrajin Tahu Di Klaten Lakukan Ini

Rolasan.id Klaten. ~ Dampak dari naiknya harga komoditas kedelai baik lokal maupun impor para pengusaha tahu maupun tempe mengalami penurunan produksi dan penjualan, hal ini juga dirasakan oleh Perusahaan Tahu Sehat Sari yang ada di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Menurut keterangan Suryo Sembodo pengusaha Tahu Sehat Sari menjelaskan selama ini kedelai merupakan bahan pokok pembuatan tahu dan sebagian besar bahan pokok tersebut, sebagian besar merupakan kedelai impor dari manca negera dan harganya terus naik.

“Harga kedelai impor yang sebagian besar kita gunakan mengalami kenaikan harga awal Rp 9.500 sekarang sudah mencapai Rp 14.100 per kilogramnya, sementara untuk kedelai yang lokal hasil panen pada musim kemarau yang lalu sudah diborong oleh pabrik susu atau pabrik minuman besar, sehingga kami mengalami kesulitan akan bahan baku.” Kata Suryo Sembodo Kamis (10/11/2022)

Lebih lanjut dirinya menjelaskan sementara di tingkat global, Amerika Serikat sebagai produsen kedelai terbesar di dunia, produknya sudah terlebih dahulu di beli oleh Cina, yang kemudian pengimpor kedelai dari negara tersebut seperti Indonesia tidak kebagian.

Dirinya menambahkan dari hal inilah yang menyebabkan kelangkaan stock kedelai di pasaran, akibatnya harga kedelai terus merangkak naik, bahkan menurutnya hal ini diperkirakan akan terjadi sampai awal tahun 2023

“Dengan situasi dan kondisi yang seperti ini mengakibatkan para pengusaha tahu maupun tempe cenderung mengurangi besar dari produknya atau menaikan harganya.” Jelas Suryo Sembodo

Bagi para pengusaha tahu yang produksinya kurang dari dua kwintal perhari, bisa saja menyiasati dengan menaikkan harga atau mengurangi ukuran, tapi bagi yang sudah punya trademark tentu tidak mungkin mengurangi ukuran, satu satunya jalan bagi Tahu Sehat Sari yakni dengan menaikkan harga, meski resikonya permintaan dipasar akan turun. Imbuh Suryo Sembodo

“Untuk produksi pabrik Tahu Sehat Sari perhari berkisar 2,8 ton kedelai untuk dua pabrik yakni yang ada di Klaten dan di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur.” Pungkas Suryo Sembodo

Disaat yang bersamaan pabrik Tahu Sehat Sari di kunjungi oleh rombongan mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret ( UNS) Surakarta.

Salah satu mahasiswa saat ditemui media Rolasan.id Putri Atika mengaku senang bisa mendapatkan pengalaman melihat secara langsung proses pembuatan tahu.

“Senang banget, bisa melihat secara langsung proses pembuatan tahu dan proses pengelolaan limbah, ternyata limbah dari produksi tahu di pabrik Tahu Sehat Sari diolah sedemikian rupa sehingga aman ketika dialirkan ke sawah, bahkan bisa menyuburkan tanah.” Kata Atika
( fat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post TMMD Kodim 0723/ Klaten Selesai, Gotong Royong Menjadi Tujuan Utama
Next post Mata Najwa Hadir Di Solo, Semarakkan Muktamar Muhammadiyah Ke 48