Lestarikan Budaya, Pemdes Barepan Gelar Festival Gejog Lesung
Rolasan.id Klaten. ~ Sempat berhenti selama beberapa tahun terakhir karena adanya pandemi covid-19, kini hadir kembali Festival Gejog Lesung yang sebenarnya setiap tahun selalu diadakan oleh Pemerintah Desa Barepan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten.
Diketahui bahwa gejog lesung merupakan tradisi jaman dulu alat yang dipergunakan untuk menumbuk padi, bahan lesung sendiri berasal dari kayu sehingga jika pada waktu menumbuk padi akan menimbulkan bunyi bunyian yang bisa untuk mengiri tembang, dan pada saat ini keberadaan lesung sendiri hampir punah.
Menurut keterangan Kades Barepan Imawan Andriyanto kepada awak media disela sela acara festival gejog lesung menyampaikan dengan mengadakan festival gejog lesung selain untuk di jadikan ikon desa, juga dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Klaten ke 218 dan menyongsong HUT Kemerdekaan RI ke 77.
“Gejog lesung kalau dalam bahasa jawa itu nutu ( menumbuk padi) keberadaannya hampir punah, namun tidak dengan dukuh Barepan Wetan yang sampai sekarang masih di uri uri ( dijaga), dari situ lima tahun yang lalu itu kita rintis untuk dikembangkan ternyata warga masyarakat banyak yang berminat akhirnya kita adakan festival itu.” Kata Imawan Andriyanto Ahad (7/8/2022)
Ia menambahkan setelah diadakan festival gejog lesung itu sudah berjalan namun, karena adanya pandemi covid-19 berhenti, dan pada tahun 2022 ini bisa dihidupkan kembali.
Lebih lanjut Kades Barepan menambahkan dengan adanya festival gejog lesung ini diharapkan mampu membangkitkan UMKM di Desa Barepan, dan Pemdes Barepan akan berupaya gejog lesung mempunyai hak paten dan dijadikan ikon desa.
“Karena seni gejog lesung ini bermula dari kebiasaan warga Desa Barepan, maka pemerintah Desa berupaya mendaftarkan hak cipta atau hak paten ke Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia menjadi milik Desa Barepan.” Terangnya
Disamping itu kenapa kegiatan festival gejog lesung diadakan di alun alun Desa Barepan, karena ingin para pelaku UMKM bisa menggelar lapaknya di alun alun, dan para penonton yang hadir bisa membeli dengan begitu UMKM bisa bangkit kembali.
“Untuk peserta Festival Gejog Lesung ini diikuti oleh 12 RW yang masing masing RW maksimal mengikutkan wakilnya dua kelompok saja, untuk kali ini ada 14 peserta yang ikut.” Pungkasnya ( fat)